
.webp)
Kurikulum
Bimbel Lentera menerapkan kurikulum adaptif nasional berbasis kompetensi dengan metode Blended Learning, menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan digital untuk pengalaman belajar yang efektif dan fleksibel.

Blended learning
Blended learning merupakan metode pembelajaran dengan kombinasi praksis pembelajaran tatap muka (luring) dan pemanfaatan teknologi digital (daring). Metode blended learning memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dengan berbagai varian aktivitas belajar.

Kombinasi belajar luring & daring
Sebagai pendidikan luar sekolah yang menerapkan metode blended learning, bimbingan belajar lentera memberikan aktivitas pembelajaran yang menarik dan bermakna. Kegiatan luring yang Bimbingan Belajar Lentera ialah pre-test, perlakuan belajar dan post-test sedangkan kegiatan daring diantaranya menonton video materi dan kuis interaktif.

Kombinasi belajar terstruktur & non-struktur
Metode blended learning di Bimbingan Belajar Lentera membuat tentor mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan kombinasi antara kegiatan terstruktur dan non-terstruktur. Melalui kegiatan terstruktur, siswa mengikuti jadwal belajar luring secara rutin. Kegiatan non-terstruktur mendorong anak untuk melakukan aktivitas yang dapat menambah wawasan mengenai apa yang ingin diketahui lebih lanjut berdasarkan apa yang sedang dipelajari.

Fleksibilitas belajar
Metode blended learning menguntungkan siswa dalam hal fleksibilitas belajar. Dengan akses pembelajaran yang lebih fleksibel, siswa dapat belajar kapanpun dan di manapun sesuai dengan kebutuhan mereka yang memanfaatkan teknologi digital. Metode pembelajaran ini juga menumbuhkan kepribadian yang kritis dan mandiri terhadap proses belajarnya.

Kolaborasi bersama wali siswa
Bimbingan Belajar Lentera bekerja sama dengan wali siswa untuk senantiasa mendampingi dan memotivasi siswa dalam proses belajarnya. Bimbingan Belajar Lentera percaya kolaborasi dengan wali siswa sangat urgensial untuk mengoptimalkan proses belajar dan perkembangannya.